Liverpool -
Arne Slot berambisi koleganya, Ange Postecoglou, bisa meraih trofi di Tottenham Hotspur. Tapi jangan di Piala Liga Inggris, lantaran Liverpool juga mau menang.
Hal itu diungkapkan Slot dalam bertemu pers jelang laga tandang Liverpool ke Tottenham Hotspur Stadium, Minggu (22/12/2024) malam WIB. Laga ini jadi ujian krusial Liverpool di Liga Inggris setelah dua hasil seri beruntun.
Kebetulan pula, laga ini bisa menjadi tolok ukur buat pertemuan di semifinal Piala Liga Inggris pada Januari dan Februari mendatang. Liverpool bakal tandang duluan ke London selepas pergantian tahun lampau gantian menjamu lawannya itu pada awal Februari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tottenham-nya Postecoglou sendiri saat ini berada dalam tekanan lantaran dinilai terlalu idealis dengan style sepakbola sang manajer. Pria asal Australia itu memang mau timnya bermain menyerang dan menghibur, tapi di lain sisi dianggap para suporter terlalu naif.
Spurs bakal terus menekan musuh meski sedang unggul dan 'tak keberatan' kebobolan. Laga-laga seperti derby musuh Chelsea, saat mereka membuang kelebihan dua gol untuk kalah 3-4, kian memantik kekesalan para suporter.
Melawan Manchester United di perempatfinal Piala Liga Inggris, Spurs juga nyaris kehilangan kemenangan. Mereka sempat unggul tiga gol sebelum dibalas dua gol oleh lawan, lampau melalui drama menegangkan sampai menang 4-3.
Situasi Postecoglou di Spurs turut dikomentari Manajer Liverpool Arne Slot. Slot berambisi koleganya itu bisa memenangi trofi untuk menjawab kritik.
Sebagai catatan, Spurs belum pernah juara sejak juara Piala Liga Inggris 2007/2008.
"Saya harap, harap, harap...dia meraih trofi. Bukan Piala Liga ya, tapi saya sepenuhnya mendukung timnya untuk Liga Europa. Orang-orang bicara soal trofi, trofi, trofi, dan itu sangat penting," kata Slot dikutip BBC.
"Buat saya gambaran sepakbolanya lebih krusial dan jika dia bisa menggabungkannya dengan memenangi sesuatu, itu bakal sangat bagus buat sepakbola secara umum."
"Sebab orang-orang bisa berakhir bilang 'Bukankah itu terlalu menyerang?' Bagaimana bisa Anda memainkan sepakbola nan terlalu menyerang??" imbuhnya.
(raw/rqi)